Kompetensi Dasar 5 Sejarah Gereja Asia (Indikator 6)

Kompetensi Dasar 5 Sejarah Gereja Asia (Indikator 6)



Gereja Protestan di Sri Lanka
Agama Budha dijadikan sebagai agama Negara tahun 1972, namun tetap diberi kebebasan beragama yang diatur dalam UU Dasar Negara Sri Lanka, yaitu pasal 10

Sri Lanka adalah suatu pulau besar yang berdekatan dengan India. Penduduknya terdiri dari berbagai bangsa seperti bangsa Sinhala sebesar 74 % mayoritas bergama Buddha, sedangkan  18 % dari bangsa Tamil yang beragama Hindu. Sistem kasta yang telah berakar kuat di Sri Lanka merupakan rintangan pekabaran Injil.
Pada abad ke 6 Gereja Persia telah berada di Sri Lanka dan menjadi hilang beberapa tahun kemudian. Perkembangan ke-Kristenan di Sri Lanka berkaitan erat dengan imperialisme Barat (telah dibahas dalam bab terdahulu, yang dibahas disini adalah perkembangan Kristen sejak abad XVIII)
Inggris merebut daerah pesisir Sri Lanka pada tahun1796, kemudian tahun 1815 menguasai kerajaan Kandy (tanah daratan India) akibatnya seluruh pulau Ceylon dikuasai Inggris.
Pada tahun 1845 ditetapkan keuskupan di Gereja Anglikan Kolombo dan tahun 1885 keuskupan Kolombo diakui kemandiriannya, sehingga tahun 1930 Gereja Anglikan mengubah nama menjadi Gereja Ceylon dan terakhir diubah menjadi Gereja Sri Lanka.
Misi Protestan yang bekerja di Sri Lanka adalah  misi Gereja Anglikan, Gereja Methodis, dan Gereja Baptis.
Ketika Ceylon dinyatakan merdeka dari persemakmuran Inggris pada tahun 1948 maka posisi orang-orang Kristen menjadi semakin sulit. Pada tahun 1960 pendidikan dinasionalisasikan, sekolah-sekolah Kristen diambil alih oleh pemerintah. Rumah sakit misi dan yayasan medis misi diambil alih oleh pemerintah. Tahun 1964 semua orang Kristen yang bekerja di rumah sakit negeri dipecat. Pada tahun 1967 kalender resmi diubah, satu minggu terdiri dari 10 hari, dan akhir pecan poya setiap 10 hari mengganti hari Minggu sebagai hari libur. Akibatnya kebaktian pada hari mingu sulit dijalankan oleh orang-orang Kristen. Perubahan ini bertentangan dengan perhubungan luar negeri maka tahun 1971 kembali ke kalender resmi Internasional.
Pada tahun 1921 jumlah orang Kristen  diperkirakan 13 % dari jumlah penduduk. Sensus tahun 1981 menempatkan agama Kristen dalam urutan ke 4 dari agama-agama yang ada di Sri Lanka dengan jumlah 7,5 % dari total penduduk, agama Budha 69 %, Hindu 15,5%, dan Islam 7,6 %.
Kelompok Protestan yang ada di Sri Lanka: Gereja-Gereja Pentakosta yang masuk ke Sri Lanka tahun 1880-an yang cukup berkembang pesat di Sri Lanka mendirikan misi Pentakosta tahun 1924, Gereja Sidang Jemaat Allah tahun 1928, dan Gereja Methodis (Gereja di Sri Lanka, Ruck, 2000 : 268-273)

 

Author:

Facebook Comment

Banner 728x90 Target Indonesia