Kompetensi Dasar 3 Sejarah Gereja Asia (Indikator 3)

Kompetensi Dasar 3 Sejarah Gereja Asia (Indikator 3)
Menjelaskan Sejarah Gereja di Asia Timur dan Selatan Sebelum Tahun 1500 Masehi.



Sejarah Gereja Asia Timur (Tiongkok)

Pada tahun 635 sampailah seorang Uskup Gereja Persia di Tiongkok, namanya Alopen.Pada waktu tiba diTiongkok Alopen diterima oleh Kaisar Tiongkok Tai Tsung.
Sang kaisar menyuruh menterjemahkan isi kitab yang dibawah oleh Alopen. Setelah sang Kaisar memeriksanya di kamar dan setelah diyakininya bahwa ajaran itu benar maka sang Kaisar mengizinkan untuk disebarkan di Tiongkok.
Pada tahun 638, Kaisar Tai Tsung mengumumkan edik mengenai kebaikan agama dari Persia yang dibawa oleh Alopen. Alopen diizinkan untuk memberitakan ajaran agama Kristen di seluruh propinsi Tiongkok.
Dapat dikatakan bahwasejak saat itu kekristen mendapat perlindungan dari negara. Pegawai-pegawai negeri disuruh mendirikan sebuah biara di ibu kota untuk 21 biarawan. Dinding biara dihiasi potret kaisar. Kaisar menjadi pelindung atau sponsor Gereja, meskipun kaisar tidak menganut agama Kristen.
Pada tahun 649 –683, Kaisar Kao Tsung anak dari Tai Tsung mengikuti kebijakan ayahnya yaitu mengizinkan pemberitaan Injil di seluruh propinsi Tiongkok. Sedikitnya 11 biara atau gedung gereja dibangun.
Pada tahun 636 bangsa Arab telah menguasai negeri Persia, akibatnya kaisar Persia terpaksa melarikan diri. Anaknya tiba di Tiongkok (Changan) tahun 677. Banyak orang Kristen mengungsi dari Persia ke Tiongkok bersama orang-orang Persia yang beragama Zoroaster.
Kao Tsung meninggal tahun 683. Isterinya Wu Hou merebut kuasa dan naik tahta. Wu Hou adalah penganut Budha yang fanatik. Pada tahun 691 agama Budha dinyatakan sebagai agama negara. Tokoh-tokoh Budha mengambil kesempatan untuk menghambat Gereja. Beberapa biara/gedung Gereja diserang, termasuk gedung gereja di Lo-yang ibu kota propinsi di Tiongkok Timur. Pada tahun 712 gedung gereja pertama di Cina, ibu kota Changan diserang dan dirusak.
Pada tahun 705 Wu Hou, dalam usia 80 tahun, melepaskantanggungjawabnya danmengundurkan diri dari pemerintah. Akibatnya terjadilah kekacauan selama 7 tahun.
Pada tahun 712, cucunya, Hsuan Tsung, naik tahta mengantikan Wu Hou. Kaisar HsuanTsung menyokong umat Kristen. Ia menyuruh biara Kristen atau gedung gereja di ibu kota Ch’angan di bangun kembali.
Pada tahun 742, ia mengirim hadiah 400 gulung sutra, dengan lukisan Hsuan Tsung sendiri dan lukisan-lukisan empat orang kaisar leluhur, untuk menghias dinding baiara, dengan syarat para penghuni biara mendoakan kaisar.
Ketika seorang Uskup dari Barat berkunjung ke Tiongkok, ia disambut baik oleh kasiar Hsuan Tsung,dan diundang memimpin kebaktian di istana, bersama dengan tujuh orang rahib dari biara Ch’angan.
Pada tahun 765 Cina menghadapi serangan dari sekutu-sekutu bangsa Uigur. Dan akibat peperangan selama sepuluh tahun (756-766),jumlah penduduk Cina turun dari 50 juta menjadi 20 juta.
Pada masa kaisar Su Tsung (756-762), ia menyuruh membangun kembali banyak biara/gedung gereja yang telah dihancurkan oleh para penganut Budha dalam masa perang saudara.
Gereja mencapai puncaknya di Tiongkok pada masa Kaisar The Tsung (780-805). Waktu itu didirikan monumen Ch’angan oleh uskup biarawan Adam (Ching-Ching), tokoh teologi terkemuka bangsa Cina. Dalam monumen tersebut memuji dinasti T’ang yang membuka jalan masuk ke Cina bagi agama Kristen.
Umat Kristen pada waktu itu merupakan kelompok minoritas yang terdiri dari para pedagang-pedagang atau biarawan-biarawan yang kebanyakan orang asing
Pada abad ke-9 Gereja menghadapi penghambatan dasyat diTiongkok. Kaisar Wu Tsung pada tahun 845 mengeluarkan edik yang melarang segala agama asing atau non Cina. Segala biara ditutup, gedung-gedung ibadah , para biarawan dan biarawati hidup di dunia seperti orang awam biasa.(Ruck, 2000:49-54).
Pada tahun 980 orang Kristen tinggal 1 orang,selanjutnya tidak ada berita lagi. (van den End, 1991 : 46)

Bahan Sejarah Gereja Asia oleh: Yonas Muanley
 

Author:

Facebook Comment

Banner 728x90 Target Indonesia