Menjelaskan Sejarah Gereja di Asia Timur dan Selatan Sebelum Tahun 1500 Masehi.
Sejarah Gereja Asia Timur (Tiongkok)
Pada
tahun 635 sampailah seorang Uskup Gereja Persia di Tiongkok, namanya
Alopen.Pada waktu tiba diTiongkok Alopen diterima oleh Kaisar Tiongkok Tai
Tsung.
Sang
kaisar menyuruh menterjemahkan isi kitab yang dibawah oleh Alopen. Setelah sang
Kaisar memeriksanya di kamar dan setelah diyakininya bahwa ajaran itu benar
maka sang Kaisar mengizinkan untuk disebarkan di Tiongkok.
Pada
tahun 638, Kaisar Tai Tsung mengumumkan edik mengenai kebaikan agama dari
Persia yang dibawa oleh Alopen. Alopen diizinkan untuk memberitakan ajaran
agama Kristen di seluruh propinsi Tiongkok.
Dapat
dikatakan bahwasejak saat itu kekristen mendapat perlindungan dari negara.
Pegawai-pegawai negeri disuruh mendirikan sebuah biara di ibu kota untuk 21
biarawan. Dinding biara dihiasi potret kaisar. Kaisar menjadi pelindung atau
sponsor Gereja, meskipun kaisar tidak menganut agama Kristen.
Pada
tahun 649 –683, Kaisar Kao Tsung anak dari Tai Tsung mengikuti kebijakan
ayahnya yaitu mengizinkan pemberitaan Injil di seluruh propinsi Tiongkok.
Sedikitnya 11 biara atau gedung gereja dibangun.
Pada
tahun 636 bangsa Arab telah menguasai negeri Persia, akibatnya kaisar Persia
terpaksa melarikan diri. Anaknya tiba di Tiongkok (Changan) tahun 677. Banyak
orang Kristen mengungsi dari Persia ke Tiongkok bersama orang-orang Persia yang
beragama Zoroaster.
Kao
Tsung meninggal tahun 683. Isterinya Wu Hou merebut kuasa dan naik tahta. Wu
Hou adalah penganut Budha yang fanatik. Pada tahun 691 agama Budha dinyatakan
sebagai agama negara. Tokoh-tokoh Budha mengambil kesempatan untuk menghambat
Gereja. Beberapa biara/gedung Gereja diserang, termasuk gedung gereja di
Lo-yang ibu kota propinsi di Tiongkok Timur. Pada tahun 712 gedung gereja
pertama di Cina, ibu kota Changan diserang dan dirusak.
Pada
tahun 705 Wu Hou, dalam usia 80 tahun, melepaskantanggungjawabnya
danmengundurkan diri dari pemerintah. Akibatnya terjadilah kekacauan selama 7
tahun.
Pada
tahun 712, cucunya, Hsuan Tsung, naik tahta mengantikan Wu Hou. Kaisar
HsuanTsung menyokong umat Kristen. Ia menyuruh biara Kristen atau gedung gereja
di ibu kota Ch’angan di bangun kembali.
Pada
tahun 742, ia mengirim hadiah 400 gulung sutra, dengan lukisan Hsuan Tsung
sendiri dan lukisan-lukisan empat orang kaisar leluhur, untuk menghias dinding
baiara, dengan syarat para penghuni biara mendoakan kaisar.
Ketika
seorang Uskup dari Barat berkunjung ke Tiongkok, ia disambut baik oleh kasiar
Hsuan Tsung,dan diundang memimpin kebaktian di istana, bersama dengan tujuh
orang rahib dari biara Ch’angan.
Pada
tahun 765 Cina menghadapi serangan dari sekutu-sekutu bangsa Uigur. Dan akibat
peperangan selama sepuluh tahun (756-766),jumlah penduduk Cina turun dari 50
juta menjadi 20 juta.
Pada
masa kaisar Su Tsung (756-762), ia menyuruh membangun kembali banyak
biara/gedung gereja yang telah dihancurkan oleh para penganut Budha dalam masa
perang saudara.
Gereja
mencapai puncaknya di Tiongkok pada masa Kaisar The Tsung (780-805). Waktu itu
didirikan monumen Ch’angan oleh uskup biarawan Adam (Ching-Ching), tokoh
teologi terkemuka bangsa Cina. Dalam monumen tersebut memuji dinasti T’ang yang
membuka jalan masuk ke Cina bagi agama Kristen.
Umat
Kristen pada waktu itu merupakan kelompok minoritas yang terdiri dari para
pedagang-pedagang atau biarawan-biarawan yang kebanyakan orang asing
Pada
abad ke-9 Gereja menghadapi penghambatan dasyat diTiongkok. Kaisar Wu Tsung
pada tahun 845 mengeluarkan edik yang melarang segala agama asing atau non
Cina. Segala biara ditutup, gedung-gedung ibadah , para biarawan dan biarawati
hidup di dunia seperti orang awam biasa.(Ruck, 2000:49-54).
Pada
tahun 980 orang Kristen tinggal 1 orang,selanjutnya tidak ada berita lagi. (van
den End, 1991 : 46)
Bahan Sejarah Gereja Asia oleh: Yonas Muanley