Kompetensi Dasar 4 Sejarah Gereja Asia (Indikator 4)

Kompetensi Dasar 4 Sejarah Gereja Asia (Indikator 4)
Menjelaskan Sejarah Gereja di India 


Missi Gereja Katolik di Goa, India

Pada tahun 1536 orang-orang Portugis yang telah berada di Goa, dihubungi oleh orang-orang Parava. Mata pencaharian penduduk Parava adalah nelayan, mereka mempunyai kasta tersendiri dalam sistem kasta Hindu. Penduduk ini tersebar di pantai selatan Goa, Jumlah penduduknya adalah 10.000 orang. Orang-orang Parava sering diserang oleh tetangga mereka yang beragama Islam, untuk itu maka mereka meminta bantuan kepada orang-orang Portugis di Goa. Orang-orang Portugis memenuhi permintaan penduduk Parava tetapi dengan syarat bila tetangga-tetangga orang-orang Parava itu telah dikalahkan orang-orang Portugis maka mereka harus bersedia dibaptis. Namun setelah dibaptis, orang-orang Parava dibiarkan selama 6 tahun tanpa pelayanan pemeliharaan rohani dari imam-imam, tanpa ibadah, dan tanpa buku-buku Kristen atau tanpa pelayanan sebagaimana yang diatur dalam “hak Padroado”.  Orang-orang yang dibaptis pada waktu itu sebanyak 10.000 orang. (Van den End, 1981:63)
Pada akhir abad 16 Gereja Katolik Roma di Goa, India telah kuat, Gereja Katolik berkembang pesat di daerah-daerah pantai India, yaitu di wilayah jajahan Portugis. (Anne Ruck, 2000: 111)

Missi Gereja Katolik Roma di Moghul, India

 

Pada waktu orang-orang Portugal membangun benteng-benteng di daerah pantai, orang-orang Islam dari Afganistan menyerbu India, dan menaklukkan bagian utara dan selatan dan membentuk Kekaisaran Moghul. Gereja Katolik berusaha menginjili bangsa Moghul. Kaisar Akhbar mengajak para missionary dari sarikat Yesus yang berkedudukan di Goa untuk mengutus pekabar injil untuk mengajarkan iman Katolik di istana. Utusan Kristen yang ke istana pada waktu itu, tahun 1576, 1590, 1594 diterima kaisar dan Kaisar mengizinkan rakyatnya memeluk agama Kristen dan diizinkan membangun sebuah bangunan Gereja di Lahore. (Anne Ruck, 2000 : 111)


Roberto De Nobili (1577-1656)

Ia melayani di Madurai, India Selatan dengan metode pelayanan seperti berikut:
  • Menyesuaikan diri dengan kebudayaan setempat
  • Menjauhkan diri dengan orang-orang sebangsanya (Portugis)
  • Memilih tempat tinggal di Madurai, kota tempat kasta Brahman
  • Nobili juga tidak bergaul dengan orang-orang kulit putih lainnya (orang Portugis)
  • Menjauhkan diri dari hubungan-hubungan dengan Gereja yang ada di India
  • Menyesuaikan diri terlalu jauh dengan kebiasaan-kebiasaan ritual kasta Brahmana
  • Orang Kasta rendah (orang Parava) tidak boleh masuk dalam Gereja yang dipimpin Nobili (Kasta Tinggi)
  • Memakai sumpitan untuk menjepit roti ekaristi ketika memimpin Misa di Gereja Kasta rendah
Hasil dari penggunaan metode Nobili          : Kurang berhasil, karena sampai tahun 1609 jumlah orang yang bertobat sebanyak 63 orang.
Tujuan dari Nobili, yaitu untuk memenangkan orang-orang India yang berada pada kasta tinggi (Brahmana) dan melalui orang-orang kasta tinggi maka rakyat jelata juga dapat dimenangkan. Namun tujuan itu tidak tercapai



Author:

Facebook Comment

Banner 728x90 Target Indonesia