Gambar Berikut ini hanya menambah kekayaan budaya pembangunan Gereja
Kompetensi Dasar 3 Sejarah Gereja Asia (Indikator 5)
Kompetensi Dasar 3 Sejarah Gereja Asia (Indikator 5)
Menjelaskan Gereja di Asia Barat dan corak teologinya selama Masa Kerajaan Mongol
Menurut Th. Van den End (1981:35), pasca konsili Chalcedon (abad ke-5), gereja di Asia Barat, tidak lagi mengalami sebuah perubahan yang besar. Hal ini disebabkan karena masing-masing golongan Kristen di Asia Barat berpegang teguh pada keyakinan yang dianutnya. Oleh karena itulah maka tidak heran bila orang-orang Kristenn pada waktu itu sibuk menyusun sanggahan terhadap kelompok lain seperti kelompok Nestorius dan Cyrillus, kelompok-kelompok ini tidak menghasilkan suatu pemikiran teologi yang baru. Hal ini dapat dibandingkan di Gereja Ortodox Timur, sedangkan di Barat, dogma baru lahir dalam Gereja Katolik Abad Pertengahan. Doktrin seperti “ekaristi” (trans-substansiasi, 1215), tentang Infalibilis/tidak bisa keliru, th. 1870), tentang Maria (1854-1950), di Kalangan Protestan ada teologi Pembenaran oleh Iman, Pietisme, Revivalisme dan seterusnya.
Gambar Berikut ini hanya menambah kekayaan budaya pembangunan Gereja
Gambar Berikut ini hanya menambah kekayaan budaya pembangunan Gereja